Kamis, 22 April 2010

Sedikit Cerita Tentang Si "Hitam Kecil Lowri" Menjadi Properti Fotografer Bengkulu





Bro n Sist..
ini ada sedikit pengalaman dari kami Waroeng Lowrider Bengkulu... kami ingin berbagi kepada bro n sist smuanya...
silahkan di baca ya? klo isi tulisannya jelek tolong jangan di hina ya? tp ckup d caci maki ja... hahaha..
di tunggu komentar2nya...


Bermula dari Pesbuk Kami...

Waaaawww...
itulah respon pertama kami, ketika di hubungi oleh salah satu Fotografer di kota bengkulu ini...
katanya, "mas, saya  tertarik dengan sepedanya... boleh saya memakai sepeda mas sebagai properti untuk season foto2 kami?" tanpa basa-basi pun kami selaku empunya sepedah mengiyakan... (ntah karena sangking girangnya atau tanpa sadar)....hahaha...
kemudian sang Fotografer pun menjawab kembali... "Okelah klo bgtu mas..besok saya dan teman2 akan langsung ke TKP.. alias ke tempat kami ( red : Waroeng LowRider Bengkulu).

Sikat cerita.. eh salah, mksdna Singkat Cerita...
hari berganti esoknya...

So pasti kami selaku tuan rumah merasa gembira... kami di hubungi kembali sekitar jam 01.00 siang.. "mas.. sekitar jam 2 kami langsung otw ke 'Waroeng' (begitulah sebutan buat kami dari mereka) ". waroeng pun membalas...*Koq jadi seperti reportase bola, tp gpp lah* "Okeh.. Brad... kami tunggu..."

singkat cerita lagi...
mereka pun satu persatu berdatangan *halah..kyk semut ajah..hehehe..*
yang pertama datang om ujenk (sang Fotografer yg menghubungi kami) bersama sang model... dengan seketika hari yang terasa panas serasa berubah total menjadi sejuk... krna kedatangan mereka, tp bkn krn om ujenknya seh... tapi karena modelnya.. *Sorry Om..bkn mksd menghina..*
cantik, putih, bening bener tuh model..dalam hati kami berkata... serasa baru ngelihat bidadari... (hahaha..Lebay) tp begitulah keadaanya..
sesaat kemudian mulailah berdatangan temannya... mulai dari Mas Opet Nya Niia ma kokoh Aidy Goena..trus Oklis...
kokoh Aidy niy katanya om ujenk (Mosvie Andika) dia Fotografer handal lho..dy dari Darwis triadi.. taw kan? en katanya biasa foto2in artis getoh... Waw Keren dunkz...dalam hati kami
kemudian sambil menunggu temannya 1 lagi yaitu om Ichan Dgmc mereka pun memulai aksi mereka dengan kamera di season pra jepret2... sambil ada yang mencoba alias tes Ridding sepedah kami...

selang beberapa waktu om ichan pun datang... tanpa basi-basa pun kami semua memulai season penjepretan, d mulai dari tempat bekas lapangan tenis depan bandara...Salutnya, dari tempat yang jelek dan buruk seperti bekas lapangan tenis tadi di tangan mereka masing2 bisa berubah mjd foto yg keren bro n sist... pokoke Salut deh !!  4 Jempol buat mereka...
hampir 2 jam kami ber foto2 ria di tempat tersebut, aksi2 mereka ada-ada ajah.. mulai yg jongkok bahkan ada yang sambil tiduran pula ngambil fotonya... . tp ada satu kejadian yang menganehkan.. disaat yang laen pada sibuk menjepret model dan sepedahnya tp si Oklis malah sibuk fotoin ayam yang lewat en sibuk fotoin sepatu sang model.. ntah apa mksdna?
*ada-ada ja kan tingkahnya? hehehe...*
kemudian berlanjut ke dalam area parkiran bandara.. d sini kami hanya beberapa saat aja, karena waktu juga dah mulai mlm en sang model kayaknya sudah kelelahan... 
jadi hanya beberapa pengambilan foto saja.. tp lagi-lagi emg dasar para fotografer handal, wajah sang model yang sudah kusut pun di tangan mereka bisa berubah ceria lagi... Salut lagi dah ah....

tak disangka..waktu pun terus bergulir hingga pukul 06.00 sore alias.. 18.00 WIB en parikran sudah mulai penuh dengan mobil2 karena pesawat lion sore akan segera landing... so terpaksa kami (WLB) en para Fotografer berpisah pula.. Hiks..Hiks... Lebay lagi... wkwkwk...
segitulah sedikit cerita dari kami... semoga menjadi dongeng pentup tidur yang indah... hahaha...


ini ada sedikit oleh-oleh dari om ujenk hasil ari hasil kreatifitas tangannya... silahkan di nikmati.....






thanks to :
om Ujenk (Mosvie Andika), Kokoh Aidy (Aidy Goena), Om Opet (Opet Nya Niia), Om ichan (Ichan Dgmc), Oklis (Oklis Fetrawan)

Kamis, 15 April 2010

New Project Sample LowRi For Bengkulu Telah Selesai

Ini Contoh Terbaru dari produk kami...4 Sample...
siapa yang berminat, harga sesuai, bisa kami langsung jual...
atau barang kali maw pesan dengan model yang lain? silahkan hubungi kami....

Lokasi : Depan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.
CP : 08568619548 - Hariz.

Selasa, 06 April 2010

Promosi

Kami Waroeng Lowrider Bengkulu (WLB) bersedia menerima pesanan membuat sepeda lowrider dengan konsep / model sesuai dari pemesan. Untuk masalah harga, transfer, pemesanan, dll bisa hubungi kami di 08568619548 dan untuk konsep model sepeda lowrider bisa dilihat di Facebook kami di http://www.facebook.com/pages/Bengkulu/-Waroeng-LowRider-Bengkulu-/105543206148554 atau bisa klik link dilampiran.

Terimakasih... Salam hangat WLB...
-Admin-

Sejarah Sepeda Lowrider


I. Sejarah Awal Lowrider

Sepeda Lowrider (ceper) telah beredar bertahun-tahun, walau tak seorang pun yang mengetahui kapan tepatnya sepeda Lowrider mulai beredar dijalan-jalan. Sepeda Lowrider merupakan hasil dari sebuah gerakan Lowrider (Lowrider movement) selama tahun 60an. Pada awalnya style lowrider hanya digunakan untuk memodifikasi otomobil. Karena mahalnya mobil pada saat itu, anak–anak muda yang tertarik dengan gerakan ini tidak sangup untuk menjadi bagian. Sebagai gantinya mereka mulai memodifikasi sepeda yang telah mereka miliki.
Pada tahun 1963 produsen sepeda Schwinn di Chicago, mengeluarkan produk terbaru yaitu schwinn stingray. Stingray dibuat menyerupai Dragster, salah satu tren motor yang sangat terkenal pada masanya. Stingray telah membuat sepeda lebih menyenangkan dari sekedar alat transportasi. Pada tahun 1964 George Barris yang didaulat Hollywood sebagai “king custom” karena hasil karyanya yang banyak dipakai oleh Hollywood, terinspirasi untuk memodifikasinya. Sepeda yang khusus dibuat untuk Eddie Munster dalam acara “The Munsters”, adalah Monster Koach and Dragula. Mungkin ini adalah momen yang berhasil didokumentasikan dalam sejarah sepeda lowrider, sebagai sebuah permulaan.

II. Grup Awal, Mati Suri dan Representasi Lowrider


Sebuah grup yang terdiri dari anak-anak muda latin (Chicanos) dari timur Los Angeles, menganggap modifikasi yang dilakukan George Barris tidaklah cukup. Lalu mereka mengisi framenya (membuat tangki), menambah tiang dan bendera, kaca spion, merupakan modifiksi pertama yang mereka buat dan tentu saja merendahkan (ground clearance) sepedanya. Membengkokkan garpu adalah hal yang sangat umum untuk merendahkan sepeda pada saat itu.
Lowrider telah membuat cara pandang orang berbeda terhadap sepeda. Pilihan dalam merancang (mendesain) style atau tema yang diinginan tidak akan punya akhir. Namun pada awal ‘80an sepeda Lowrider mengalami mati suri, sedangkan BMX dan sepeda-sepeda Freestyle (mountain bike) menjadi pilihan utama produksi para produsen sepeda.
Walaupun Schwinn dan produsen sepeda yang lain mengalihkan membuat sepeda-sepeda BMX dan freestyle, pasaran sepeda-sepeda lowrider klasik masih sangat diminati. Hanya sedikit sepeda Lowrider yang berkeliaran dijalan pada masa mati suri itu dan kebanyakan hanyalah sepeda cruiser. Pelan tapi pasti, Stingray klasik menjadi sangat popular, hasilnya adalah sepeda Schwinn stingray klasik menjadi langka dan mahal dipasaran.
Hasil dari gaya memperbaharui ini telah membuka pintu bagi penerbit Lowrider Magazine Alberto Lopez , yang telah menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembalikan penampilan sepeda klasik. Setelah beberapa bulan melakukan investigasi, Alberto tidak dapat membeli hak paten Schwinn Stingray, jadi tinggal ada satu pilihan yang dapat dia lakukan, membuat representasi dari Schwinn Stingray. Ini merupakan kelahiran dari Aztlan Cruiser dan juga Lowrider Bicycle Inc, yang telah menjadi penyedia keperluan suku cadang sepeda-sepeda Lowrider saat ini.


III. Sejarah Sepeda Lowrider di Indonesia

Sepeda jenis Lowrider masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 70an dengan sebutan yang bermacam-macam seperti salah satunya sepeda kumbang mini. Karena waktu peredaran atau penyebaran yang terbilang sempit kurang lebih sepuluh tahun, menjadikan sepeda jenis ini berjumlah lebih sedikit dibandingkan sepeda jenis ontel, MTB, mini dan BMX. Selain dari Indonesia, kebanyakan sepeda lowrider dengan jenis stingray 20 dan beach cruiser 26 didatangkan (import) dari negara-negara asia seperti jepang dan cina, walaupun terdapat pula sebagian kecil dari benua barat seperti Amerika dan Eropa. Dari Indonesia merk yang terkenal adalah Benny Indonesia, dari Jepang terkenal dengan merk Benny Japan, Fuji Feather, dan lain-lain, negara Cina dengan Phoenix dan negara benua barat dengan Schwinn (Chicago AS), Raleigh (Inggris), Stelber (Amerika), Murray (Amerika), Western Flyer (Amerika) atau pun dari Lowrider Bicycle Inc (Amerika/Australia).
Aliran Lowrider atau yang sering disebut dengan ceper masuk Indonesia sekitar pertengahan 90an. Pada awalnya Lowrider hanya dilakukan untuk kendaraan bermotor khususnya mobil. Karena modal yang dikeluarkan tidaklah terlalu mahal, banyak yang mengadopsi aliran ini. Pada akhir ‘90 aliran ini banyak diadopsi oleh para pemakai sepeda motor. Untuk sepeda sendiri tidak ada yang tahu pasti kapan aliran Lowrider mulai diikuti, sekitar tahun 2003 seiring dengan banyaknya pemakai dan pemodifikasi sepeda motor yang tertarik memainkan sepeda jenis ini, aliran lowrider pun mulai banyak dikuti sebagai dasar memodifikasi sepeda.

: Dikutip dari jakartastreetlowrider :